BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Istilah Sosiologi pertama
kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan Sejarah, Emile
Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya menjadi
sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa
Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara
keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan
dari individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang
relatif sama. Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan
meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya
perilaku atau pattern sosial manusia.
Sosiologi tergolong ilmu
yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari
penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh
publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan
kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan
seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya
(masyarakat).
Sosiologi sendiri muncul
akibat tekanan/ancaman yang dirasakan oleh masyarakat terhadap hal-hal dan
nilai-nilai yang selama ini sudah dianggap benar dan nyaman dalam tatanan
kehidupan mereka, khususnya dalam bidang sosial. Renungan sosiologis dimulai
ketika masyarakat mulai mengalami goncangan/krisis terhadap nilai-nilai dan
prinsip hidup yang mereka pegang, atau “threats to the taken-for-granted
world”, – Berger dan Berger.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
sejarah perkembangan sosiologi?
2. Apa
itu Sosiologi?
3. Bagaimana
karakteristik Sosiologi?
4. Bagaimana
objek kajian Sosiologi?
5. Apa
ruang lingkup Sosiologi?
6. Apa
kegunaan mempelajari Sosiologi?
7. Apa
hubungan Sosiologi dengan ilmu lain?
8. Bagaimana
konsep dasar Sosiologi?
9. Apa
teori-teori Sosiologi?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui bagaimana sejarah perkembangan sosiologi
2. Untuk
mengetahui apa itu Sosiologi
3. Untuk
mengetahui bagaimana karakteristik Sosiologi
4. Untuk
mengetahui objek kajian Sosiologi?
5. Untuk
mengetahui apa ruang lingkup Sosiologi
6. Untuk
mengetahui apa kegunaan mempelajari Sosiologi
7. Untuk
mengetahui apa hubungan Sosiologi dengan ilmu lain
8. Untuk
mengetahui bagaimana konsep dasar Sosiologi
9. Untuk
mengetahui apa teori-teori Sosiologi
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Sosiologi
Sosiologi ini dicetuskan
oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak sosiologi, ia lahir
di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan seorang penulis kebanyakan konsep,
prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte.
Comte membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan
sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bersifat
empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak
bersifat spekulatif.
2. Bersifat
teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi.
3. Bersifat
kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada kemudian
diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
4. Bersifat
nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi untuk
menjelaskan fakta tersebut.
Comte mengatakan bahwa
tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui tiga tahapan perkembangan
teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan, metafisika atau
abstrak dan saintifik atau positif.
B. Arti
Sosiologi
Istilah sosiologi berasal
dari kata “socius”yang berarti kawan
dan “logos” yang berarti ilmu Jadi, sosiologi adalah ilmu
yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Selain itu terdapat juga
pengertian sosiologi menurut beberapa ahli, antara lain:
1. Auguste
Comte (Bapak Sosiologi), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi
manusia di dalam masyarakat (antara ndividu dengan individu, antar individu
dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok).
2. Bierens
De Haan, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari pergaulan hidup manusia dalam
masyarakat.
3. Pitirim
A.Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbale
balik antara aneka macam gejala sosial, hubungan, dan pengaruh gejala sosial
dengan non sosial, dan cirri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.
4. Brown
& Brown, sosiologi adalah studi ilmiah tentang interaksi antar manusia.
Interaksi bisa terjadi antarindividu,
antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok. Oleh karena objek studinya
adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan. Fokusnya
adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan bersama (bermasyarakat).
Pengertian dari masyarakat itu sendiri menurut beberapa ahli antara lain:
·
Prof.Selo Soemardjan,
masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
·
Prof.Koentjaranigrat,
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat continue dan terikat oleh rasa identitas
bersama, yaitu kebudayaan. Jadi, sekumpulan orang yang terjadi hanya sebentar
dan tidak terikat oleh adat, mereka belum bisa disebut masyarakat. Contohnya
kerumunan penonton sepak bola.
Adapun ciri-ciri sebuah masyarakat sebagai
berikut:
1. Kesatuan
sosial itu telah hidup bersama cukup lama.
2. Terjadi
interaksi aktif antarindividu dan kelompok.
3. Dalam
berinteraksi berpedoman pada sistem adat istiadat tertentu.
4. Kehidupan
bersama tersebut berlangsung terus-menerus.
5. Mereka
merasa terikat oleh sara identitas bersama (yaitu kebudayaan).
6. Setiap
anggota merasa menjadi bagian dari kelompoknya.
7. Mereka
saling membutuhkan,saling bergantung, dan perlu kerjasama.
8. Kehidupan
bersama itu bersifat dinamis, mengalami perkembangan dan perubahan.
C. Karakteristik
Sosiologi
Adapun karakteristik yang membedakan
sosiologi dengan ilmu sosial yang lain, yaitu:
1. Sosiologi
termasuk kelompok ilmu sosial, yaitu kelompok ilmu yang mempelajari peristiwa
atau gejala-gejala sosial
2. Sosiologi
bersifat kategoris yaitu tidak normatif, membicarakan obyeknya secara apa
adanya dan bukan bagaimana seharusnya
3. Sosiologi
bersifat generalis, yaitu sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau hukum-hukum
umum interaksi manusia
4. Sosiologi
bersifat abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum atau terpisah-pisah
5. Sosiologi
merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang ada pada setiap interaksi
umum
6. Sosiologi
termasuk ilmu murni yaitu tujuan penelitian sosiologi semata-mata demi
perkembangan ilmu itu sendiri bukan untuk kepentingan kehidupan praktis.
D. Objek Kajian Sosiologi
Objek kajian sosiologi
adalah masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok-kelompoknya kelompok tersebut mencakup kelurga, etnis atau suku
bangsa, komunitas pemerintahan, dan berbagai organisasi sosial, agama, politik,
budaya, bisnis, dan organisasi lainnya (Ogburn dan Nimkoff, 1959: 13; Horton
dan Hut, 1991: 4). Sosiologi pun mempelajari perilaku dan interaksi kelompok,
menelusuri asal usul pertumbuhannya, serta menganalisis pengaruh kegiatan
kelompok terhadap para anggotanya. Dengan demikian, sebai objek kajian
sosiologi adalah masyarakat manusia yang di lihat dari sudut hubungan
antarmanusia dan peroses-proses yang timbul dari hubungan manusia dalam
masyarakat.
jika ditelaah lebih lanjut
tentang karakteristik sosiologi menurut Soekarto (1986: 17) mencakup hal-hal
berikut.
1. Sosiologi
merupakan bagian dari ilmu sosial, bukan merupakan bagian ilmu pengetahuan alam
maupun ilmu kerohanian.
2. Sosiologi
bukan merupakan disiplin yang normatif, melainkan suatu disiplin yang bersipat
kategoris. Artinya, sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi saat ini,
dan bukan mengenai apa yang semestinya terjadi atau seharusnya terjadi.
3. Sosiologi
bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum
(nomotetik). Berbeda dengan sejarah misalnya, (lebih banyak meneliti dan
mencari pola-pola khusus atau ideografik) yang menekankan tentang keunikan
sesuatu yang dikaji.
4. Sosiologi
merupakan ilmu sosial yang empiris, faktual, dan rasional
5. Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan tentang ilmu pengetahuan yang
konkret. Artinya, bahan kajian yang diperhatikan dalam sosiologi adalah
bentuk-bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat, dan bukan wujudnya
tetang masyarakat yang konkret
6. Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang menghasilkan penertian-pengertian dan pola-pola
umum. Karena dalam sosiologi, meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip-prinsip
atau hukum-hukum umum daripada interaksi antarmanusia dan juga perihal sifat
hakikat, bentuk, isi, dab struktur dari masyarakat.
Masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang
bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama. Adat istiadat, tata
kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi ke generasi lain sebagai
warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.
Sebagai ilmu pengetahuan,
sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi.
Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia
saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan
remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan
masalah tersebut.
Sosiologi mempertumbuhkan
semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam
kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia,
serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula
akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan
perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi
hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi. Sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
1. Objek
material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan
antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
2. Objek
formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau
masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia
antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam
masyarakat.
3. Objek
budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
4. Objek
Agama Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan
sosial masyarakat.dan banyak juga hal-hal ataupaun dampak
yang memengaruhi hubungan manusia
E. Ruang
Lingkup Sosiologi
Berbicara mengenai ruang
lingkup sosiologi pendidikan, hal ini tidak terlepas dari masyarakat. Oleh
karena itu sosiologi disebut juga sebagai Ilmu Masyarakat atau Ilmu yang
membicarakan masyarakat. Berikut kami akan tampilkan secara sistematis mengenai
ruang lingkup pembahasan sosiologi sebagai berikut
1. Hubungan
sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat. Dalam kategori ini
terdapat antara lain masalah-masalah sebagai berikut:
a. Fungsi
pendidikan dalam kebudayaan
b. Hubungan
antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan
c. Fungsi
sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha
mempertahankan status quo.
d. Hubungan
pendidikan dengan sistem tingkat atau status sosial
e. Fungsi
sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan
sebagainya.
2. Hubungan
antar-manusia di dalam sekolah
Lapangan kedua ini menganalisis struktur
sosial di dalam sekolah, pola kebudayaan di dalam sistem sekolah menunjukkan
perbedaan dengan apa yang terdapat di dalam masyarakat di luar sekolah. Di
dalam bidang ini dapat dipelajari:
a. Hakikat
kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah.
b. Pola
interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi
berbagai hubungan antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan dan hubungan
kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola interaksi informal sebagai terdapat
dalam cliqueserta kelompok-kelompok murid lainnya.
3. Pengaruh
sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah
Dalam bidang ini diutamakan aspek proses
pendidikan itu sendiri. Di sini kita analisis kepribadian dan kelakuan guru,
murid dan lain-lain atas pengaruh partisipasi dalam keseluruhan sistem
pendidikan.
4.
Sekolah dalam masyarakat
Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam masyarakat disekitar
sekolah. Antara lain dapat dipelajari:
a. Pengaruh
masyarakat atas organisasi sekolah
b. Analisis
proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam masyarakat
luar sekolah
c. Hubungan
antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan
d. Faktor-faktor
demografi dan ekologi dalam masyarakat bertalian dengan organisasi sekolah,
yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya
di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat.
Sedangkan menurut Drs. Ary H. Gunawan
mengatakan bahwa ruang lingkup kajian sosiologi adalah sebagai berikut:
1. Struktur
sosial adalah jalinan dari seluruh unsur-unsur sosial
2. Unsur-unsur
sosial, yang pokok adalah norma/kaidah sosial, lembaga sosial, kelompok sosial,
dan lapisan sosial.
3. Proses
sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
4. Perubahan
sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial dalam
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, seperti nilai, sikap, dan
sebagainya.
Jadi kami selaku pemakalah menyimpulkan bahwa
ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah
1. Objek
kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan
antarmanusia tersebut didalam masyarakat.
2. Jadi
pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia
dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.
3. Sosiologi
mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul
pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap
anggotannya.
F.
Kegunaan dan Tujuan Mempelajari Sosiologi
Kegunaan dan tujuan mempelajari ilmu sosiologi
antara lain sebagai berikut:
1. Dapat
dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang,
buruh, pegawai, komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya)
2. Sebagai
alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta
stratifikasi sosial.
3. Hasil
studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk
menetapkan suatu kebijakan (dari pemerintah,perusahaan,badan dunia,dan
sebagainya)
4. Hasil
kajian sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah sosial
5. Data-data
masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan,mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya.
Sedangkan tujuan sosiologi adalah meningkatkan pemahaman
terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat seta meningkatkan daya adaptasi
diri dengan lingkungan hidupnya, terutama lingkungan sosial budayanya.Caranya
adalah dengan mengembangkan pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala
masyarakat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial.
G. Hubungan
Sosiologi dengan Ilmu Sosial Lainnya
1. Sosiologi
dan sejarah
Merupakan dua ilmu sosial
yang sama-sama mengkaji kejadian dan hubungan yang dialami manusia. Sejarah
lebih difokuskan pada peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan juga ingin
menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa. Sejarah menaruh perhatian
khusus pada sifat-sifat unik dari sebuah peristiwa sejarah sedangkan sosiologi
hanya mengamati peristiwa-pwristiwa yang merupakan proses sosial yang muncul
dari hubungan antarmanusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Artinya
sejarah menyoroti perbedaan-perbedaan yang terjadi pada peristiwa-pertistiwa
yang sama sedangkan sosiologi menyoroti persamaan-persamaan yang ada dari
peristiwa yang berbeda.
2. Sosiologi
dan ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu yang
menyelidiki semua fenomena yang berhubungan dengan usaha, produksi dan
distribusi sumber daya. Sebagai contoh ekonomi berusaha memecahkan masalah yang
timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk dengan
cara menaikkan produksi bahan pangan. Sosiologi berusaha melihat permasalahan
ini dengan melibatlan unsure-unsur dalam masyarakat misalnya petani.
3. Sosiologi
dan politik
Politik meneliti tentang
pemerintah dan menjelaskan kompleksitas pemerintahan antara lain mempelajari
tentang upaya untuk memperoleh kekuasaan dan pendayagunaan kekuasaan. Sosiologi
memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum untuk
memperoleh kekuasaan digambarkan oleh sosiologi sebagai salah satu bentuk
persaingan atau konflik.
4. Sosiologi
dan antropologi
Antropologi memusatkan
perhatiannya pada masyarakat tradisional yang masih sederhana kebudayaannya
sedangkan sosiologi mengamati masyarakat-masyarakat modern yang strukturnya
sudah komplek. Jika kita melihat masyarakat yang sedang berada dalam proses
peralihan sebagai sebuah proses saling mempengaruhi antara unsure-unsur modern
maka antropologi lebih memandang pada unsure-unsur yang modern. Intinya
sosiologi dan antropologi merupakan dua ilmu sosial yang saling berkaitan dan
melengkapi satu sama lainnya.
5. Sosiologi
dan psikologi sosial
Ilmu psikologi sosial
meneliti prilaku manusia sebagai individu antara lain meneliti tingkat
kepandaian seseorang, kemampuannya, daya ingatnya, impian-impiannya dan
perasaan kecewanya. Jadi psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari
pengalamam dan tingkah laku individu yang ditimbulkan dan dipengaruhi oleh
situasi-situasi sosial.
H. Konsep-konsep
Dasar Sosiologi
Sesuai dengan sifat manusia
yang dinamis, sudah pasti interaksi sosialnya juga mengalami perkembangan dan
perubahan. Pada tahapan selanjutnya, proses sosial dan perubahan sosial yang
terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan. Dan terjadi apa
yang dikonsepkan sebagai modernisasi.
Atas pembahasan singkat yang telah
dikemukakan di atas, dapat kita simpulkan beberapa konsep-konsep dasar
sosiologi, antara lain:
1. Interaksi
sosial: interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu
dialami oleh tiap individu dan selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai
makhluk sosial selalu melakukan interaksi dengan makhluk sosial lainya.
2. Sosialisasi: proses
penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka pengembangan
kepribadian individu yang bersangkutan.
3. Kelompok
sosial: kumpulan manusia paling tidak terdiri atas
dua orang, namun biasanya lebih dari itu, diikat oleh nilai dan norma yang
sama, serta memiliki rasa persatuan.
4. Perlapisan
sosial: dapat kita contohkan di dalam kelompok sosial
terdapat orang-orang berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi.
5. Proses
sosial: proses sosial ini dialami oleh semua lapisan
masyarakat, proses sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat
atau lambat akan beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang.
6. Perubahan
sosial: perubahan sosial ini mengarah kepada kemajuan
dan masyarakat tersebut mengalami proses modernisasi. Contohnya terjadi
perubahan status dari lapisan bawah, ke lapisan tengah, bahkan sampai lapisan
atas.
7. Mobilisasi
sosial: mobilitas sosial disini dapat di bedakan
menjadi dua,yaitu yang pertama mobilitas vertikal dan yang kedua mobilitas
horisontal.
8. Modernisasi: proses
dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya
kemajuan yang positif.
9. Patologi
sosial: dalam kehidupan sosial terdapat hal-hal yang
diangga[ sebagai penyakit masyarakat seperti kejahatan, pengangguran,
pelacuran, gelandangan dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit masyarakat
tersebut dikonsepkan sebagai pantologi sosial.
I. Teori-teori
Sosiologi
1. Teori
Fungsionalisme Struktural
Teori ini memandang
masyarakat sebagai suatu system yang teratur yang terdiri dari bagian-bagian
yang saling berhubungan satu sama lain, di mana bagian yang satu tidak bisa
berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian yang lain. Bila terjadi perubahan
pada satu bagian akan menyebabkan ketidak seimbangan dan dapat menyebabkan
perubahan pada bagian lainnnya. Sebagai contoh institusi pendidikan atau
keluarga. Dalam keluarga ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang melindungi
dan memberi nafkah untuk keluarga dan ibu sebagai memelihara kehidupan dalam
rumah tangga dan mengasuh anak-anak. Kalau salah satu tidak berfungsi maka akan
terjadi kepincangan dalam keluarga tersebut. Demikian juga menurut terori ini
kemiskinan dalam masyarakat juga berfungsi, misalnya: Orang miskin berfungsi
untuk mengerjakan pekerjaan kasar dalam rumah tangga atau pabrik. Orang miskin
dapat menimbulkan sikap altruis pada orang kaya. Orang miskin berfungsi
membantu majikan mengurus urusan rumah tangga. Kemiskinan dapat menguatkan
norma-norma sosial. Kemiskinan membuka ruang untuk berbuat amal bagi orang
lain. Jadi menurut teori fungsionalisme, kemiskinan bukanlah sesuatu yang buruk
atau negative, melainkan bermanfaat bagi masyarakat.
2.
Teori Konflik
Teori ini merupakan reaksi atas teori
fungsionalisme. Teori konflik melihat elemen-elemen dan komponen-komponen dalam
masyarakat merupakan suatu persaingan dengan kepentingan yang berbeda sehingga
pihak yang satu selalu berusaha menguasai pihak yang lain. Pihak yang kuat
berusaha menguasai pihak yang lemah. Dengan demikian konflik menjadi tak
terhindarkan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi
adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Interaksi teraebut
bisa terjadi antarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok.
Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu
kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam
kehidupan bersama. Serta sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok,
menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan
kelompok terhadap anggotannya.
Atas pembahasan singkat yang telah dikemukakan
di atas, dapat kita simpulkan beberapa konsep-konsep dasar sosiologi, antara
lain:
1. Interaksi
sosial: interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu
dialami oleh tiap individu dan selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai
makhluk sosial selalu melakukan interaksi dengan makhluk sosial lainya.
2. Sosialisasi: proses
penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka pengembangan
kepribadian individu yang bersangkutan.
3. Kelompok
sosial: kumpulan manusia paling tidak terdiri atas
dua orang, namun biasanya lebih dari itu, diikat oleh nilai dan norma yang
sama, serta memiliki rasa persatuan.
4. Perlapisan
sosial: dapat kita contohkan di dalam kelompok sosial
terdapat orang-orang berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi.
5. Proses
sosial: proses sosial ini dialami oleh semua lapisan
masyarakat, proses sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat
atau lambat akan beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang.
6. Perubahan
sosial: perubahan sosial ini mengarah kepada kemajuan
dan masyarakat tersebut mengalami proses modernisasi. Contohnya terjadi
perubahan status dari lapisan bawah, ke lapisan tengah, bahkan sampai lapisan
atas.
7. Mobilisasi
sosial: mobilitas sosial disini dapat di bedakan
menjadi dua,yaitu yang pertama mobilitas vertikal dan yang kedua mobilitas
horisontal.
8. Modernisasi: proses
dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya
kemajuan yang positif.
9. Patologi
sosial: dalam kehidupan sosial terdapat hal-hal yang
diangga[ sebagai penyakit masyarakat seperti kejahatan, pengangguran,
pelacuran, gelandangan dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit masyarakat
tersebut dikonsepkan sebagai pantologi sosial.
B. Saran
Dalam hal bersosialisasi
sebaiknya mahasiswa ikut aktif dalam organisasi yang bisa mengasah softskill
kita, dan berperan aktif dalam masyarakat, sehingga kita akan peka pada suatu
kondisi sosial masyarakat
DAFTAR
PUSTAKA
http://emha91.blogspot.com/search/label/TUJUAN%20DAN%20MANFAAT%20SOSIOLOGI%20PENDIDIKAN
http://emha91.blogspot.com/search/label/TUJUAN%20DAN%20MANFAAT%20SOSIOLOGI%20PENDIDIKAN
http://muda.kompasiana.com/2011/01/12/sosiologi latar belakang ruang lingkup dan kegunaan bagi ilmu-hi-332431.html
http://muda.kompasiana.com/2011/01/12/sosiologi latar belakang ruang lingkup dan kegunaan bagi ilmu-hi-332431.html
Nursid
Sumaatmadja, dkk. 2003. Kosep Dasar IPS. Jakarta: Universitas
terbuka.
Supardan,
Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.