BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi Administrasi merupakan
lingkungan yang dipengaruhi dan mempengaruhi administrasi, yakni: Politik,
ekonomi, budaya, tekhnologi, security dan natural resource. Inti
dari administrasi negara adalah pelayanan publik. Administrasi negara dalam
melayani publik bertujuan untuk menyejahterakan dan memenuhi kebutuhan publik
atau masyarakat dengan cara menyediakan barang dan jasa.
Peran suatu masyarakat di dalam bidang politik (infra-struktur), di bidang
ekonomi (pendapatan / institusi), dibidang sosial budaya (pendidikan dan
agama), dan bidang hankam ( tentram / tertib) jelas sangat mempengaruhi akan
jalannya roda Pemerintahan. Begitu
sebaliknya, Administrasi negara juga akan
mempengaruhi faktor-faktor lingkungannya, yaitu dengan jalan membina, menata
dan memproses kelangsungan roda pemerintahan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan ekologi?
2.
Apa
yang dimaksud dengan administrasi?
3.
Apa
yang dimaksud dengan ekologi administrasi?
4.
Apa
saja factor-faktor ekologis dalam administrasi?
5.
Bagaimana
perkembangan ekologi administrasi di Indonesia?
6.
Apa
manfaat analisis ekologi administrasi bagi pemerintah?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan ekologi
2.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan administrasi
3.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan ekologi administrasi
4.
Untuk
mengetahui apa saja factor-faktor ekologis dalam administrasi
5.
Untuk
mengetahui bagaimana perkembangan ekologi administrasi di Indonesia
6.
Untuk
mengetahui apa manfaat analisis ekologi administrasi bagi pemerintah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Ekologi
Kata ekologi pertama kali di perkenalkan
oleh Ernest Hackel, seorang biologis Jerman pada tahun 1869. Kata Ekologi
terdiri dari kata Oikos dan Logos, Oikos = Rumah atau tempat tinggal, sedangkan
Logos = telaah atau studi. Jadi Ekologi adalah ilmu tentang rumah atau tempat
tinggal mahluk, biasanya ekologi didefinisikan sebagai berikut : “Ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungan”.[1]
·
Ekologi
adalah tata hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbal balik) antara
organisme dan lingkungan sekelilingnya (environment)”.[2]
·
Ekologi
(ecology) adalah ilmu yang mempelajari organisme - organisme dalam hubungan
mereka dengan lingkungan fisik mereka seperti iklim, tanah, sinar, angin dan
lembab A. C. yang dipelajari bagaimana organisme - organisme itu menyesuaikan
diri pada lingkungannya dan bagaimana hal-hal itu berakibat tercapainya bentuk
terakhir bagi daerah tertentu.
·
Ekologi
adalah suatu kajian yang berhubungan dengan inter-relasi antara organisme
dengan lingkungan.Dasar empirisnya terletak dalam hasil penelitian bahwa
organisme-organisme yang hidup ini berfariasi menurut lingkungan.[3]
Dari pengertian-pengertian di atas maka dapatlah
ditarik kesimpulan bahwa lingkungan mempunyai batas tertentu dan ísi tertentu.
Secara praktis ruang lingkungan itu dapat ditentukan oleh faktor alam, faktor
sosial dan sebagainya. Sedangkan
secara teoritis batas lingkungan sulit untuk ditentukan.
Manusia sebagai mahkluk hidup merupakan salah satu komponen yang terpenting
dalam proses saling pengaruh mempengaruhi antar manusia dan antara manusia
dengan lingkungan. Agar mudah di pahami, maka untuk selanjutnya lingkungan ini
dapat dibagi dalam tiga kelompok dasar yang sangat menonjol, yakni :
1. Lingkungan fisik (physical
environment);
2. Lingkungan biologi (biological
environment):
3.
Lingkungan sosial (social environment).
Kemudian lebih lanjut dikatakan
bahwa “Ekologi merupakan suatu synthesa, suatu penilai paduan kembali daripada
hasil-hasil studi yang telah dilakukan terhadap unsur-unsur masing-masing dan satu
persatu yang diperoleh dengan analisa”.[4]
B.
Pengertian Administrasi
Administrasi dalam arti
sempit adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat
tulis-menulis, jadi merupakan kegiatan tata usaha seperti mengetik, mengirim
surat dan menyimpan arsip, sedangkan administrasi dalam arti luas meliputi
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu,
atau dengan kata lain administrasi dalam arti luas yaitu kegiatan yang
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang terlebih dahulu telah ditetapkan.
Kegiatan itu meliputi antara lain perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan. Sedangkan pengertian administrasi itu sendiri
adalah : “Keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha bersama demi tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu”[5]. Atau dengan
pengertian lain administrasi itu dapat diartikan sebagai berikut :
1. Administrasi
adalah fungsi daripada atau apa yang harus dijalankan oleh setiap orang yang memimpin
atau mengepalai suatu organisasi.
2.
Administrasi adalah dari pimpinan, pembinaan,
pengarahan dan pengendalian daripada suatu organisasi secara keseluruhan.[6]
C.
Pengertian Ekologi Administrasi
Negara
Ekologi
Administrasi merupakan lingkungan yang dipengaruhi dan mempengaruhi
administrasi, yakni: Politik, ekonomi, budaya, tekhnologi, security dan natural
resource.
Menurut Fred. W. Riggs, Ekologi Administrasi Negara adalah Serangkaian proses yang
terorganisir dari suatu
aktivitas publik atau kenegaraan yang bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang
organisasi, sumber danmanusia dan keuangan.
Pengertian
Ekologi Administrasi Negara adalah serangkaian proses yang terorganisir dari
suatu aktivitas publik atau kenegaraan yang bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang
organisasi, sumberdaya manusia, dan keuangan.
D.
Faktor-Faktor
Ekologis Dalam Administrasi Negara Indonesia
Dalam
rangka pembinaan Ketahanan Nasional, maka Sondang P. Siagian, MPA. Ph.D,
membagi faktor-faktor ekologis sebagai berikut :
1. Faktor geografis
2. Faktor penduduk
3. Faktor kekayaan alam
4. Faktor ideologi
5. Faktor politik
6. Faktor ekonomi
7. Faktor sosial budaya
8.
Faktor kekuatan militer
Selain itu, dalam bukunya Prof. Drs. S. Pamudji, MPA. tentang Ekologi Administrasi Negara disebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi administrasi negara, yakni sebagai berikut :
1. Faktor-faktor
ekologis yang bersifat ilmiah
Aspek-aspek kehidupan nasional terdiri dari aspek alamiah dan aspek
kemasyarakatan, maka faktor-faktor ekologis administrasi Negara Indonesia akan
diperinci sejalan dengan aspek-aspek kehidupan nasional tersebut.
a. Lokasi dan posisi geografi
1) Pengaruh lokasi dan posisi geografi terhadap administrasi Negara
Untuk melihat
pengaruh lokasi dan posisi geografi terhadap administrasi Negara, perlu
disebutkan bentuk wujudnya Negara Indonesia terdiri dari kepulauan, letak
astronomiknya yang berada di daerah tropik, posisi silang antara 2 benua dan 2
samudra.
2) Pengaruh
administrasi Negara terhadap geografi Indonesia
Selain pengaruh
administrasi Negara terhadap geografi (lokasi dan posisinya), ada pengaruh dari
segi lain yang dapat ditelusuri melalui perubahan cara pandang atau wawasan
bangsa Indonesia terhadap geografinya. Geografi Indonesia merupakan lautan yang
ditengah-tengahnya bertebaran pulau-pulau, dengan sendirinya laut antara 2
pulau menjadi perairan “dalam”. Wawasan ini akan terwujud apabila diperlengkapi
perangkat admisnistrasi Negara yang mampu, seperti Departemen Hankam,
Departemen Perhubungan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan
sebagainya.
b. Keadaan dan kekayaan alam
1) Pengaruh keadaan dan kekayaan alam terhadap administrasi Negara
Pengaruh
keadaan dan kekayaan alam ini terhadap administrasi Negara nampak pada
usaha-usaha untuk memanfaatkan sumber-sumber alam tadi bagi pemenuhan kebutuhan
hidup manusia.
Negara-negara
sedang berkembang pada umumya belum mampu menggali sumber-sumber kekayaan alam
secara maksimal, oleh karenanya bantuan asing, baik berupa modal maupun tenaga
ahli tidak dapat dihindarkan. Demikina pula Indonesia, untuk menggali
sumber-sumber minyak di lepas pantai pada akhir-akhir ini diperlukan kerja sama
dengan pihak asing.
2)
Pengaruh
administrasi Negara terhadap keadaan dan kekayaan alam
Pengaruh
administrasi Negara terhadap keadaan dan kekayaan alam sangat terbatas, karena
kekayaan alam ini merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Pengaruhnya kalau ada,
terbatas pada merubah sumber-sumber dari potensi menjadi kemampuan real.
Misalnya, air terjun merupakan potensi tenaga diubah untuk benar-benar menjadi
tenaga, tanah yang subur diubah menjadi tanaman padi diubah agar benar-benar
menghasilkan padi.
c.
Keadaan dan
kemampuan penduduk
1) Pengaruh keadaan dan kemampuan penduduk terhadap administrasi Negara
Dalam melihat
pengaruh faktor keadaan dan kemampuan penduduk ini, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
a) Jumlah Penduduk
b) Distribusi Sosial
c) Komposisi (umur)
d) Penghasilan Penduduk
e) Tingkat Pendidikan
f) Kesehatan Penduduk
2) Pengaruh administrasi Negara terhadap keadaan dan kemampuan penduduk
Program-program pemerintah yang diimplementasikan oleh administrasi Negara
dapat merubah keadaan dan kemampuan penduduk.
a) Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi khususnya Direktorat Jendral
Transmigrasi dengan jajarannya dan bekerjasama dengan unsure-unsur administrasi
Negara lain misalnya dengan Departemen Dalam Negeri atau Badan Koordinasi
Penyelenggaraan Transmigrasi dapat lebih menyeimbangkan penyebaran spasial
penduduk.
b)
Departemen
Kesehatan, dengan program-programnya di bidang kesehatan dapat mempengaruhi
keadaan kesehatan penduduk.
2. Aspek
Kemasyarakatan, meliputi IPOLEKSOSBUDMIL
a. Ideologi
Ideologi adalah suatu komlpeks atau jalinan ide-ide tentang manusia dan
dunia, yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Bagi Indonesia, ideology
yang dimaksud adalah Pancasila, sesuai dengan penegasan presiden Soeharto bahwa
“Pancasila adalah sumber dari segala gagasan kita mengenai wujud masyarakat
yang kita anggap baik, yang menjamin kesentosaan kita semua, yang mampu member
kesejahteraan lahir dan batin bagi kita semua.
1) Pengaruh Ideologi Pancasila terhadap Administrasi Negara
Dalam mempelajari pengaruh ideologi terhadap administrasi Negara Indonesia
hendaknya dilihat Pancasila sebagai dasar/ideologi Negara yang telah dirumuskan
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan yang selanjutnya telah terjabarkan
dalam pasal-pasal UUD 1945.
a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Adanya pembangunan tempat-tempat ibadah, penyediaan fasilitas-fasilitas
penunaian ibadat oleh administrasi Negara merupakan petunjuk-petunjuk pengaruh
sila Ketuhanan Yang Maha Esa terhadap adminstrasi Negara.
b) Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Untuk mewujudkan sila ini adminstarsi Negara mengambil langkah-langkah
menghapuskan penindasan, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Departemen Luar Negeri memelihara hubungan antar Negara atas dasar saling
menghormati dan saling menghargai satu sama lain.
c)
Sila Persatuan
Indonesia
Perlu diingat
bahwa kebinekaan masyarakat Indonesia juga perlu diperhatikan dengan membentuk
satuan-satuan pemenrintahan di daerah-daerah yang bersifat otonom dengan
administrasi daerahnya masing-masing. Dengan demikian cita Negara kesatuan
dilengkapi dengan asas desentralisasi
dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan evektifitas pemerintahan.
d)
Sila Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Sila keempat
ini mengandung nilai cita demokrasi. Sebagai Negara demokrasi pemerintah dan
adminstrasi negaranya harus bertanggung jawab kepada rakyat, dikontrol oleh
rakyat, dan memberikan pelayanan kepada rakyat, hanya saja system dan
mekanismenyta berbeda-beda. Di Indonesia pertanggungan jawab administrasi
Negara diberikan kepada rakyat melalui presiden sebagai administrator
pemerintah.
e)
Sila Keadilan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada dasarnya sila ini menghendaki adanya kemakmuran yang merata diantara
seluruh rakyat. Sila ini berwujud ke dalam norma-norma yang mengatur
kesejahteraan social yaitu pasal 33 dan 34 UUD 1945. Departemen-departemen
pemerintahan telah diciptakan untuk mewujudkan norma-norma tersebut serta
peraturan-peraturan disiapkan dan dilaksanakan untuk memberikan perlindungan
kepada yang lemah.
2)
Pengaruh Administrasi
Negara terhadap Ideologi Pancasila
Pada
ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 telah memetapkan suatu pedoman penghayatan dan
pengamalan pancasila yang merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara bagi setiap warga Negara Indonesia. Dalam rangka
melaksanakan ketetapan tersebut presiden sebagai administrator pemerintahan
membentuk tim penasehat presiden tentang Pelaksanaan Pedoman Penhayatan dan Pengamalan Pancasila.
b. Politik
1)
Pengaruh sistem
politik terhadap administrasi Negara
Oleh karena
administrasi Negara ada dibawah pimpinan pejabat-pejabat politis yang
berorientasi kepada partai politik tetentu, maka sering terjadi pembentukan
suatu badan/lembaga baru atau unit-unit baru dalam kementrian, walaupun secara
terselubung dilatar belakangi kepentingan untuk menempatkan orang-orang partai
pada jabatan dalam badan/lembaga yang baru tersebut.
Pada era Orde
Baru mulai diambil langkah-langkah untuk membenahi administrasi Negara menuju
kearah administrasi Negara yang sehat, dengan mengurangi pengaruh partai-partai
politik. Usaha-usaha tersebut seperti:
a) Bidang Organisasi, antara lain meliputi refungsionalisasi, restrukturisasi,
dan penempatan.
b) Bidang struktur dan prosedur kerja, antara lain meliputi hubungan-hubungan,
debirokratisasi/decontrol dan penyelenggaraan fungsi organisasi dan metoda.
c) Di bidang perusahaan Negara, telah dilakukan pengelompokan
perusahaan-perusahaan milik Negara kedalam tiga bentuk perusahaan yaitu:
Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan
(PERSERO).
2)
Pengaruh
administrasi Negara terhadap sistem politik
Pengaruh administrasi Negara
terhadap system politik dapat ditelusuri bertolak pada maklumat Pemerintah
tentang pembentukan partai-partai politik 3 Nopember 1945 yang berisi anjuran
pemerintah tentang pembentukan partai-partai politik.
c. Ekonomi
1)
Pengaruh faktor
ekonomi terhadap administrasi Negara
Ekonomi Indonesia tidak berdasarkan pada ekonomi bebas, tidak pula
berdasakan ekonomi sentral yang bercorak etatisma, melainkan berdasarkan
nilai-nilai Pancasila. Landasan ekonomi tersebut mampunyai dampak terhadap
administrasi Negara, yaitu bahwa dalam rangka mewujudkan “usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluarhgaan” atau secara tegas disebut sebagai usaha
koperasi, maka pemerintah sejak semula sudah mempersiapkan seperangkat
administrasi Negara untuk membina koperasi.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional diperlukan investasi modal
yang cukup besar baik oleh pemerintah sendiri maupun oleh pihak swasta.
Faktor-faktor ekonomi khususnya pembangunan ekonomi, yang memerlukan penanaman
modal dalam negeri dan asing, mempunyai dampak terhadap sistem administrasi
Negara. Pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dean berencana
diperlukan suatu badan perencana yang diperlengkapi dengan seperangkat
administrasi Negara.
2) Pengaruh administrasi Negara terhadap ekonomi
Dalam mempelajari pengaruh
administrasi Negara terhadap ekonomi dapat dikemukakan beberapa hal saja yaitu
:
a)
Anggaran
belanja dan pendapatan Negara,
b)
Kebijakan
penanaman modal,
c)
Kebijakan
proteksi (perlindungan) dan
d)
Kebijakan di
bidang ekspor.
d.
Sosial Budaya
1)
Pengaruh sosial
budaya terhadap administrasi Negara
Pembahasan pengaruh faktor sosbud terhadap administrasi Negara Indonesia
sengaja dilakukan secara garis besar saja, dengan maksud untuk dinahas lebih
lanjut secara terperinci dan intensif dalam laporan atau tulisan sendiri.
a)
Tradisional
versus modern
b)
Teknologi
social dan fisik
c)
Rovolusi
komunikasi
2)
Pengaruh
administrasi Negara terhadap sosial budaya
Pengaruh administrasi Negara terhadap social budaya dapat ditelusuri
melalui program-program pembangunan social budaya yang dilancarkan oleh
pemerintah yang diimplementasikan oleh administrasi Negara. GBHN telah
memberikan pengarahan-pengarahan program pembangunan dibidang social budaya
yang dapat dijadikan acuan dalam membahas pengaruh administrasi Negara terhadap
social budaya. Beberapa pengaruh yang dimaksud adalah :
a)
Program
moderenisasi desa,
b)
Program-program
di bidang seni budaya,
c)
Program di
bidang pendidikan,
d)
Program di
bidang kesehatan dan keluarga berencana.
e.
Militer
Militer di Indonesia mempunyai kedudukan, peranan dan fungsi yang khas,
sesuai dengan jiwa dan semangat pengabdiannya, yaitu mempunyai fungsi ganda
atau dwi fungsi = sebagai kekuatan pertahanan-keamanan dan sebagai kekuatan
sosial.
Peranan militer (ABRI) sebagai kekuatan sosial meliputi : ikut menentukan
haluan Negara, bertinak sebagai pelopor, stabilisator dan dinamisator, ikut
serta dalam pembangunan nasional. Diciptakan suasana hubungan kerjasama yang
harmonis di antara sesama kekuatan-kekuatan sosial.hal ini memperkokoh integritas
bangsa, yang siap menunaikan tugas-tugas pembangunan di samping selalu siap
juga dalam menghadapi bahaya dari dalam dan dari luar.
1)
Pengaruh
militer terhadap administrasi Negara
Pengaruh militer terhadap administrasi Negara dapat ditelusuri melalui dwifungsi
ABRI dengan system kekaryaannya. Praktek-praktek dan kebiasaan administrasi
militer sampai tingkat tertentu mewarnai system dan prosedur serta
praktek-praktek dan kebiasaan administrasi lembaga-lembaga tadi.
a) Pemantapan prinsip-prinsip organisasi
b) Asisten sekretaris wilayah/daerah
c) Tata upacara
2)
Pengaruh
administrasi Negara terhadap militer/hankam
Pengaruh administrasi Negara terhadap militer (hankam) paling tidak Nampak
dalam 2 hal.Pertama, karena anggota militer sewaktu-waktu harus siap ditugaskan
di luar jajaran departemen hamkan, maka mereka harus memiliki kualifikasi yang
sedemikian krupa sehingga cocok dengan tuntutan persyaratan jabatan-jabatan di
luar jajaran hankam dimaksud.
Kedua, pelaksanaan sishankamrata memerlukan pengerahan kekuatan rakyat.rakyat
perlu dipersipakan dengan latihan-latihan, diorganisir dalam kelompok-kelompok
yang sewaktu-waktu dapat digerakan untuk menghadapai tugas-tugas nyata dalam
kankamrata.
E.
Perkembangan Ekologi Administrasi
Negara di Indonesia
Pada tahun lima puluhan (1950-an)
sekelompok ilmuwan politik dan administrasi negara menyadari bahwa memindahkan
begitu saja sistem dan lembaga-lembaga atau pranata politik dan administrasi
negara dari suatu lingkungan masyarakat, bangsa dan negara tertentu ke
lingkungan masyarakat, bangsa dan negara yang lain tidaklah tepat.
Ilmu sosiologi, antropologi,
ekonomi dan lain-lain memperkuat pandangan tersebut bahwa apa yang baik dalam
lingkungan masyarakat, bangsa dan negara tertentu belum tentu baik pula bagi
masyarakat, bangsa dan negara lain.
Dalam rangka penyempurnaan sistem
dan pranata administrasi negara dari negara berkembang perlu didukung oleh
suatu pengkajian perbandingan.Dalam perbandingan ini digunakan pendekatan
secara ekologi (ecological approach).
Prof. Fred W. Riggs adalah
pendorong utama perkembangan Ekologi Admnistrasi Negara yang pada tahun lima
puluhan telah memberikan ceramah-ceramah yang kemudian dibukukan dengan judul “The Ecology Of Public Administration”.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Manfaat Analisis Ekologi
Administrasi Bagi Pemerintah
Tinjauan ekologi terhadap
perkembangan administrasi berarti “Tinjauan yang mencoba menerangkan hubungan
antar lingkungan (environment) dimana administrasi itu tumbuh dan berkembang
dengan administrasi itu sendiri yang dianggap sebagai organisme hidup (living
organisme)”, atau dengan lain perkataan tinjauan
ekologis ingin menjelaskan pengaruh daripada lingkungan terhadap administrasi
dan sebaliknya, maka dengan adanya pengaruh tersebut akan memberikan ciri-ciri khas
kepada administrasi.
Ciri-ciri dari faktor ekologislah
yang menyebabkan mengapa dalam suatu daerah tertentu mempunyai perbedaan
administrasi dengan daerah lain walaupun masing-masing berada dalam suatu
ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbeda dari masyarakat atau bangsa
yang satu dengan masyarakat atau bangsa yang lain, sehingga dapat diketahui
mengapa suatu masyarakat atau bangsa memiliki corak administrasi negaranya
sedemikian rupa.
Dalam hal ini manfaat dengan adanya
ekologi administrasi bagi pemerintah yaitu pemerintah dalam membuat suatu
kebijakan akan menjadi lebih akurat dan lebih diterima masyarakat. Dengan
adanya ekologi administrasi pemerintah dapat menganalisis berbagai persoalan
yang ada di masyarakat sehingga pemerintah dapat cepat tanggap dalam
menyelesaikan masalah yang ada. Ekologi administrasi ini juga bisa digunakan
sebagai suatu acuan mengenai keadaan dari suatu masyarakat.
Jadi pada intinya pemerintah dalam mengeluarkan suatu
kebijakan harus selalu mengenal dan mempertimbangkan ekologi pemerintahan, agar
tidak salah dalam mengeluarkan kebijakan yang pada akhirnya tidak sesuai dengan
yang di harapkan, ekologi administrasi ini sangat penting karena dengan adanya
analisis terbih dahulu mengenai permasalahan yang ada di masyarakat pemerintah
bisa tahu apa yang harus dilakukan mengenai permasalahan tersebut.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekologi
Administrasi merupakan lingkungan yang dipengaruhi dan mempengaruhi
administrasi, yakni: Politik, ekonomi, budaya, tekhnologi, security dan natural
resource.
Menurut Fred. W. Riggs, Ekologi Administrasi Negara adalah Serangkaian proses yang
terorganisir dari suatu
aktivitas publik atau kenegaraan yang bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang
organisasi, sumber danmanusia dan keuangan.
Manfaat dengan adanya ekologi
administrasi bagi pemerintah yaitu pemerintah dalam membuat suatu kebijakan
akan menjadi lebih akurat dan lebih diterima masyarakat. Dengan adanya ekologi
administrasi pemerintah dapat menganalisis berbagai persoalan yang ada di
masyarakat sehingga pemerintah dapat cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah
yang ada. Ekologi administrasi ini juga bisa digunakan sebagai suatu acuan
mengenai keadaan dari suatu masyarakat.
B.
Saran
Dengan makalah ini mudah-mudahan dapat bermanfaaat bagi kita semua
khusunya bagi penulis umumnya bagi pembaca agar dapat lebih memahami mengenai manfaat
analisis ekologi administrasi Negara bagi pemerintah.
DAFTAR
PUSTAKA
Soedjiran R, dkk. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung : Remadja Karya.
Prajudi
Atmosudirdjo, S. 1978. Faktor Ekologi Dalam Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Yayasan
Karya Dharma IIP
Komarudin. 1983. Ensiklopedia
Manajemen, Bandung : Alumni.
Siagian, Sondang P. 1976. Administrasi dan
Pembangunan, Jakarta: Gunung Agung.
Pamudji, S.
2004. Ekologi Administrasi Negara. Jakarta: Bumi
Aksara.